Cara
Memotivasi Agar Semangat Belajar
A.
Dari Diri Sendiri
1.
Bergaul Dengan
Orang Yang Rajin Belajar
Jika kita bergaul dengan orang yang rajin belajar, semangat
belajar kita akan naik . Melihat dia belajar, masa kita tidak ? , hal tersebut
akan memacu kita untuk lebih dan lebih rajin lagi untuk belajar .
2.
Tuliskan Kata-Kata
Motivasi Di Kamarmu/ Dikaca Kamarmu
Tempel kata-kata motivasi dan juga buat target jangaka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Yakinlah bahwa kata-kata motivasi
dan tulisan target kita tersebut akan selalu menumbuhkan niat dan tekat kita
untuk belajar . Tulislah yang besar dengan hiaslah sesuai dengan selera kalian
. Tempel di tempat yang sekiranya sering di lihat. contoh:
3.
Hargai Waktu
Time Lost can't be found again "Waktu yang
hilang tak dapat ditemukan kembali" . Pernahkah anda mendengar/membaca
kata-kata tersebut ? Saya membacanya di Sekolah SMA saya setiap saya berangkat
sekolah , lebih tepatnya letaknya berada di atas koridor .
Waktu itu penting, jangan pernah
sia-siakan waktumu untuk bermalas-malasan . Gunakan waktumu semaksimal mungkin.
Kalaupun anda sering insomnia, ikuti kata-kata bang Rhoma Irama "Begadang
jangan begadang , kalau tak ada artinya . Begadang boleh saja kalau ada
perlunya" . Jadi, dari pada begadan yang tidak ada manfaatnya lebih baik
istirahatkan badan . Jikalau anda begadanga, cobalah untuk membaca buku, saya
tahu ini sulit , tapi apa salahnya mencoba, tidak ada yang sia-sia di dunia ini
.
B.
Dari Orang Tua Dan Guru
1.
Kenali Anak
Banyak orangtua yang bertanya dalam pikiran
mereka sendiri:
Mengapa anak saya tidak peduli dengan masa depannya?
Mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal?
Mengapa mereka tidak mau mendengarkan walupun sudah
diingatkan berkali-kali?
Mengapa anak saya membiarkan dirinya dipengaruhi oleh
teman-temannya dengan hal-hal negatif yang tidak berguna?
Nah pertanyaan utama, “Bagaimana cara memahami
perilaku dan pemikiran mereka?”
Jawabanya adalah emosi mereka. Emosi sangat mempengaruhi
logika berpikir anak-anak dan remaja. Mereka jauh lebih banyak di dorong oleh
perasaan daripada pemikkiran meresa. Jikia kita tidak mengetahui hal ini, maka
sia-sia upaya kita memberi nasihat mereka seharian. Mengisi pikiran mereka
dengan nasihat positif, menjadikan diri
kita motivatordi depan mereka tidak akan berhasil. Justru akan membuat anak
bertambah tidak ingin belajar. Komentar apapun yang kita ucapkan tak akan
mempengaruhi dia kalau kita tidak mengenali perasaannya.
2.
Kenali Tipe Belajar
Mengetahui
tipe belajar siswa membantu guru/orang tua untuk dapat mendekati semua atau
hampir semua anak hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya yang
berbeda-beda yang disesuaikan dengan tipe belajar siswa. Berikut beberapa
tipe belajar.
a.
Tipe
Belajar Visual
Bagi siswa bertipe visual, yang memegang peranan
penting adalah mata/penglihatan (visual). Dalam hal ini metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan . metode,
ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau
dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggunakannya
di papan tulis.
Ciri-ciri
tipe belajar visual: berbicara agak cepat, mementingkan penampilan dalam
berpakaian / presentasi, Tidak mudah terganggu oleh keributan, Lebih suka
membaca daripada dibacakan, Pembaca cepat dan tekun, Seringkali mengetahui apa
yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata, Lebih suka
melakukan demonstrasi daripada pidato, Lebih suka musik daripada seni, Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali
meminta bantuan orang untuk mengulanginya, Mengingat dengan Asosiasi Visual.
b.
Tipe
Belajar Auditif
Siswa yang bertipe audif mengandalkan kesuksesan
belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Untuk itu, guru sebaiknya
harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan
sia-sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut
menerangkan dengan lantang, jelas dan intonasi yang tepat.
Ciri-ciri
tipe belajar auditif: Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri, Penampilan
rapi, Mudah terganggu oleh keributan, Belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang didiskusikan daripada yang dilihat, Senang membaca dengan keras dan
mendengarkan, Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca, Biasanya ia pembicara yang fasih,Lebih pandai mengeja dengan keras
daripada menuliskannya,Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik, Mempunyai
masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, seperti memotong
bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain, Berbicara dalam irama yang terpola,
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara.
c.
Tipe
Belajar Kinestetik
Siswa dengan bertipe belajar kinestetik belajarnya
melalui gerak dan sentuhan.
Ciri
tipe belajar kinestetik: Berbicara perlahan, Penampilan rapi, Tidak terlalu
mudah tergagngu dengan situasi keributan, Belajar melalui memanipulasi dan
praktik, Menghafal dengan cara berjalan dan melihat, Menggunakan jari sebagai
petunjuk ketika membaca, Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam
bercerita, Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh
saat membaca, Menyukai permainan yang menyibukkan, Tidak dapat mengingat geografi,
kecuali jika mereka memeng pernah berada di tempat itu, Menyentuh oarang untuk
mendapatkan perhatian mereka, Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
d.
Tipe Belajar Taktik
Taktik
artinya rabaan atau sentuhan. Siswa seperti ini penyerapan hasil pendidikannya
melalui alat peraba, yaitu tangan atau kulit
Contoh : mengatur
ruangan ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).
e.
Tipe Belajar Olfaktoris
Keberhasilan
siswa yang bertipe olfaktoris tergantung pada alat indra pencium. Siswa tergantung
pada alat indra pencium. Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya
dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini akan cocok apabila
bekerja di laboratorium.
f.
Tipe Belajar Gustativa
Siswa
yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan
belajarnya lebih mengandalkan kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami
apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.
g.
Tipe Belajar Kombinatif
Siswa
bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan
menggunakan lebih dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata
dan telinga, sekaligus ketika belajar.
Dikarenakan
begitu beragamnya tipe belajar siswa, maka sebagai pendidik hendaknya mengenali
betul anak didiknya. Selain itu, pendidik pun hendaknya memiliki berbagai
metode mengajar agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan
oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.
3.
Memberikan dukungan
Dukungan orangtua sangat diperlukan anak.
Contohnya, saat anak mendapat nilai jelek waktu ulangan,Anda tidak boleh
langsung memarahinya. Sebaiknya tanyakan pada anak kenapa bisa dapat nilai
jelek, kemudian beri jalan keluar.
4.
Tanyakan Tentang Sekolahnya
Ketika anak pulang sekolah,
cobalah bertanya kepadanya. Misalnya: halo sayang, apa saja yang membuat hati
bahagia disekolah har ini? Dengan pertanyaan seperti ini otomatis otak anak
akan berfikir dan mencari hal-hal yang dialami dan menyenangkan disekolah tadi.
Ini secara tidak langsung akan memberitahukan kepada anak anda bahwa sekolah
adalah tempat yang menyenangkan.
5.
Belajar sambil bermain
Setiap orang pasti punya cara sendiri
untuk belajar. Namun untuk anak,Anda yang harus menerapkan cara belajar yang
efektif untuk anak. Misalnya saja belajar bahasa inggris, Anda bisa
mengajarkannya melalui film kartun atau lagu anak-anak yang menggunakan bahasa
inggris.
6.
Jelaskan Manfaat Belajar Pada Anak
Jelaskan
pada anak anda tentang manfaat dari pelajaran yang ia pelajari, terutama yang
sesuai minat anak tersebut. Misalnya dengan belajar perkalian, maka pada saat
liburan naik kelas nanti kamu bisa harga mainan yang kamu beli dimall dengan
tempat lain.
7.
Disiplinkan Jam Belajar
Anda harus membuat aturan yang disepakati
oleh anak. Misalnya, belajar 1 jam pada sore hari sebelum bermain dan malam
hari sebelum tidur. Tetap beri kebebasan pada anak untuk bermain, nonton TV,
makan dan istirahat. Dengan sendirinya anak akan terbiasa dengan apa yang harus
dia lakukan pada jam-jam tersebut.
8.
Jadilah Contoh Yang Baik
Agar anak rajin belajar, Anda harus
memberinya contoh yang baik bagi anak. Saat anak sedang belajar sebaiknya Anda
tetap disampingnya sambil membaca buku atau majalah. Jangan sampai anak sedang
belajar justru Anda asyik nonton TV.
9.
Berikan Jeda Dalam Belajar
Beri waktu istirahat misalnya 20 menit
pada saat belajar ini akan efektif dari pada anak belajar terus
menerus selama satu jam tanpa istirahat sama sekali. Didalam sebuah penelitian
menunjukan bahwa seorang anak hanya dapat berkonsentrasi penuh sekitar 20 menit
10.
Berikan Hadiah Atas Keberhasilannya Dan
Jika Ia Gagal Maafkan Dan Beri Ia Dukungan
Saat anak mendapatkan prestasi
disekolahnya jangan sungkan untuk memujinya. Sekecil apapun keberhasilan yang
diraihnya itu. Jika perlu Anda juga bisa mengajaknya makan bersama makanan
kesukaannya untuk merayakan keberhasilannya. Dari situ anak bisa termotivasi
untuk terus belajar lagi dan lagi.
Jika ia gagal anda harus meluangkan waktu untuk berdiskusi
dengannya dengan lembut dan peuh kasih sayang, tanyakan padanya kenapa dia bisa
mendapatkan nilai jelek, dan berikan motivasinya
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar