Sabtu, 10 Desember 2016

Impian Tanpa Tongkat





Pintu-pintu gerbang telah mempertontonkan wajahnya
tapi
Jiwa-jiwa pemuda terlantar tersayat kantong beban
Teriakan batu besar tergelintir karna cuaca
Palu-palu itu mencetak perintah pemerintah

Anak-anak tak bersaku mati rasa
Lantaran sepasang alas dan kuas tak terbeli
Imajinasi menjadi serdadu sembilu
Saraf-saraf bergerak tak berpengharapan
Hilang karna genangan lumpur lapindo dari Ayah kuasa
Biarpun jantung-jantung ini telah keluar
Takkan ada penutupnya
Bilur-bilur ini seakan membunuh pemiliknya
Petir-petir ganas menghalau pengharapan
Memang ada pancuran-pancuran dari mereka
dan
Anak konglomerat memuaskan hasratnya
Dua roda yang berputar tak sama dengan dua kaki yang melangkah
Tapi di samakan
Bangku itu seakan terbuat dari emas dan berlian
Terpijak prajurit-prajurit pilihan
dengan goresan dan mimik pemahat  jalan lama


Karya: Anjelina Wahyuni                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar